Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung
dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat
tujuan.Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem
informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai
jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi
(software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya
data).
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang
umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.Sistem ini menggunakan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman,
model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sejarah
Alfa Mart
Alfamart adalah
sebuah brand minimarket peyediaan kebutuhan hidup sehari-hari oleh PT.sumber
alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya alfamart,dengan
mulainya usaha dagang rokok dan barang –barang konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan
keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikanya dijual kepada PT.HM Sampoerna
pada tahun 1989.pada tahun 1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%)
dimiliki oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara
alfindo(keluarga djoko susanto)
PT.Alfa
minimart utama(amu) didirikan pada tanggal 27 juli 1999,dengan pemegang saham
PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar distrindo sebesar sebesar
(49%),PT.Alfa minimart utama(amu) ini kemudian membuka alfa minimart pada
tanggal 18 oktober 1999 berlokasi jalan beringin raya,karawaci.tangerang.
Pada
tanggal 27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi
kepemilikanya sahamnya diPT.Alfa retailindo yang semula (54,40%) dikurangi
menjadi(23,4%) disisi lain,perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan
mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui
alfa.
Pada
tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber Alfaria trijaya dengan
pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar (70%) dan sigmantara alfindo
sebesar (30%) kemudian nama alfa minimart diganti menjadi alfamart pada 1
januari 2003.pada tahun 2005 jumlah gerai alfamart bertumbuh pesat menjadi
1.293 gerai hanya dalam 6 tahun semua took berada dipulau jawa.
Awal tahun
2006 PT.HM sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga struktur kepemilikan menjadi
PT. Sigmantara alfindo(60%)dan PT.cakrawala mulia prima(40%) mendapat
sertifikat Iso9001:2000 untuk system manajemen mutu”
petengahan 2007
Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama diindonesia yang memperoleh
sertifikat Iso 9001:2000 untuk system manajemen mutu.jumlah gerai mencapai 2000
toko dan telah memasuki pasar lampung.
Awal 2009
menjadi perusahaan public tgl 15 januari 2009 dibursa efek Indonesia disertai
dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki pasar bali.
1. Data yang dibutuhkan bagi Sistem
Informasi Alfamart
Data
yang dikelola adalah data yang masuk kedalam subsistem dan sudah
dikelola dengan mengunakan system database. Maka dapat mengelola dan membangun
dengan suatu usaha menengah yang sedang kami proses dan membuat suatu
cabang-cabang di daerah lingkungan sekitar anda,dan perusahan kami mengunakan
database basic untuk mengetahui program harga yang diberikan kepada konsumen
dan memberikan pelayanan kebutuhan sehari –hari yang baik dalam menangani
sebuah pelayanan konsumen yang ada diusaha kami(alfamart) ini.
Didalam
system informasi yang digunakan dalam hal system informasi keuangan dengan guna
untuk menyelengarakan dan mengelolah suatu keuangan dalam perusahaan.sedangkan
dalam pembelanjaan kasir perusahaan kami mengunakan pemograman database untuk
mengetahui kode dan harga yang perusahan kami jual.
2. System informasi perusahaaan
Lajunya
pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi lebih dari 40
transaksi struk perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh system
teritegrasi pada setiap poin of sales(POS) kasir disemua gerai yang mencakup
system penjualan,persediaan,dan penerimaan barang.tehnologi di pos kasir
dirancang sudah memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan.
Untuk
mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir,alfamart menggunakan
pemandaian scanner barcode,pembayaran pun kini memberikan kemudahan bagi
konsumen dengan menggunakan bca debit,mandiri debit dan berbagai macam bank
yang tercantum.
Dalam diadakan
distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing system dan tail gate
system pada pusat distribusinya.kedua system dan tail gate system pada setiap
distribusinya . keduan system ini mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses
pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim
maupun barang di gerai alfamart.
Berikut ini adalah review matakuliah
Analisis dan Rancangan Sistem Informasi, yang membahas perancangan data (ERD)
dan perancangan proses (DAD ) dari Sistem Informasi Swalayan.
1)
Hal – hal
yang terlibat dalam SI Swalayan :
·
Member
·
Karyawan
·
Supplier
·
Barang
·
Transaksi, meliputi pembelian dan
penjualan
Kebutuhan
Fungsional
Kebutuhan Fungsional yang ada di SI Swalayan :
·
Pengolahan data barang, data
karyawan, supplier, member
·
Mencari data barang, karyawan,
supplier, member
·
Menghandle transaksi penjualan
·
Menghandle transaksi pembelian
·
Menghasilkan laporan transaksi
penjualan dan pembelian
·
Menghasilkan laporan supplier,
barang, member, karyawan
·
Mencetak kartu member
·
Mencetak nota
ERD
Entity Relationship Diagram
(ERD) adalah menyediakan cara untuk
mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.
ERD
dari SI SwalayanTerdapat 4 entitas dan 2 relasi yang terlibat di dalam SI
Swalayan :
·
Member
·
Barang
·
Supplier
·
Karyawan
·
Relasi penjualan
·
Relasi pembelian
Tabel
Tabel dari SI SwalayanTerdapat 6 tabel di dalam SI Swalayan :
Tabel dari SI SwalayanTerdapat 6 tabel di dalam SI Swalayan :
·
Tabel member
·
Tabel penjualan
·
Tabel barang
·
Tabel member
·
Tabel supplier
·
Tabel karyawan
3. Level Manajemen Informasi di
Alfamart
Tingkatan
manajemen menengah, penerapan SIM dipergunakan untuk keperluan pengendalian
manajemen (“management control”).Tugas seorang manajer menengah ialah mengelola
semua sumberdaya milik organisasi agar benar-benar dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak oleh semua personilnya secara
efektif dan efisien.Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer harus
mempunyai segala macam informasi tentang segala kegiatan organis-
asi dalam operasinya sehari-hari.Dalam hal inilah SIM dapat berperanan secara nyata untuk membantu manajer.Hal ini disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah, dan menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat.
asi dalam operasinya sehari-hari.Dalam hal inilah SIM dapat berperanan secara nyata untuk membantu manajer.Hal ini disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah, dan menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat.
4. Karakterisik Informasi
Untuk
mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen
membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan
kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula,
karakteristik informasi ini antara lain :
Kepadatan
Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah
terperinci (detail) dan kurang padat, terutama digunakan untuk pengendalian
operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai
karakteristik informasi yang semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan
padat.
Luas Informasi :
karakteristik informasi manjemen bawah terfokus pada suatu masalah tertentu,
karena digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yang khusus. Untuk
manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi semakin luas, karena manajemen
atas berhubungan dengan masalah yang luas.
Frekuensi
informasi : Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yg diterimanya adalah
rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang
terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajemen
tingkat tinggi, frekuensi informasinya h tidak rutin atau adhoc (mendadak),
karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak
terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
Waktu Informasi
: Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis,
karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yg memeriksa
tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu
informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk
pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.
Akses Informasi
: Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang, sehingga
dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk
laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara on line,
tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode
informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga manajer tingkat atas perlu
disediakan akses on line untuk mengambil informasi kapan pun mereka
membutuhkan.
Sumber Informasi
: Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal
perusahaan, maka manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data
yang bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas
lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan
lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang
bersumber pada eksternal perusahaan.
KESIMPULAN
Kesimpulannya
adalah kedua minimarket menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari.
Kedua perusahan ini memkai sistem poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup system
penjualan,persediaan,dan penerimaan barang. Distribusinya sama- sama menerapkan
digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan
pelayanna permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke
toko-toko.Selain itu alfamart menggunakan sistem Persediaan operasi toko adalah salah
satu system yang sudah ditetapkan perusahaan agar kegiatan di toko berjalan
dengan lancar atau sempurna.
fasilitas pembayaran yang di berikan
indomaret hanya debit BCA. Sedangkan fasilitas pembayran yang diberikan
alfamart cukup banyak diantaranya adalah BCA debit, mandiri debit dan
berbagai macam bank yang tercantum.
DAFTAR
PUSTAKA
http://trifergaprassetyosim.blogspot.co.id/2009/11/contoh-jenis-level-manajemen.html