Minggu, 19 Maret 2017

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SWALAYAN "ALFAMART"

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan.Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data).
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sejarah Alfa Mart
Alfamart adalah sebuah brand minimarket peyediaan kebutuhan hidup sehari-hari oleh PT.sumber alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya alfamart,dengan mulainya usaha dagang rokok dan barang –barang konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikanya dijual kepada PT.HM Sampoerna pada tahun 1989.pada tahun 1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%) dimiliki oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara alfindo(keluarga djoko susanto)
PT.Alfa minimart utama(amu) didirikan pada tanggal 27 juli 1999,dengan pemegang saham PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar distrindo sebesar sebesar (49%),PT.Alfa minimart utama(amu) ini kemudian membuka alfa minimart pada tanggal 18 oktober 1999 berlokasi jalan beringin raya,karawaci.tangerang.
Pada tanggal 27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi kepemilikanya sahamnya diPT.Alfa retailindo yang semula (54,40%) dikurangi menjadi(23,4%) disisi lain,perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui alfa.
Pada tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber Alfaria trijaya dengan pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar (70%) dan sigmantara alfindo sebesar (30%) kemudian nama alfa minimart diganti menjadi alfamart pada 1 januari 2003.pada tahun 2005 jumlah gerai alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam 6 tahun semua took berada dipulau jawa.
Awal  tahun 2006 PT.HM sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga struktur kepemilikan menjadi PT. Sigmantara alfindo(60%)dan PT.cakrawala mulia prima(40%) mendapat sertifikat Iso9001:2000 untuk system manajemen mutu”
petengahan 2007 Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama diindonesia yang memperoleh sertifikat Iso 9001:2000 untuk system manajemen mutu.jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar lampung.
Awal 2009 menjadi perusahaan public tgl 15 januari 2009 dibursa efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki pasar bali.

1.      Data yang dibutuhkan bagi Sistem Informasi Alfamart
Data yang dikelola adalah data yang  masuk kedalam subsistem dan sudah dikelola dengan mengunakan system database. Maka dapat mengelola dan membangun dengan suatu usaha menengah yang sedang kami proses dan membuat suatu cabang-cabang di daerah lingkungan sekitar anda,dan perusahan kami mengunakan database basic untuk mengetahui program harga yang diberikan kepada konsumen dan memberikan pelayanan kebutuhan sehari –hari yang baik dalam menangani sebuah pelayanan konsumen yang ada diusaha kami(alfamart) ini.
Didalam system informasi yang digunakan dalam hal system informasi keuangan dengan guna untuk menyelengarakan dan mengelolah suatu keuangan dalam perusahaan.sedangkan dalam pembelanjaan kasir perusahaan kami mengunakan pemograman database untuk mengetahui kode dan harga yang perusahan kami jual.



2.      System informasi perusahaaan
Lajunya pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi lebih dari 40 transaksi struk perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh system teritegrasi pada setiap poin of sales(POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan penerimaan barang.tehnologi di pos kasir dirancang sudah memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan.
Untuk mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir,alfamart menggunakan pemandaian scanner barcode,pembayaran pun kini memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menggunakan bca debit,mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum.
Dalam diadakan distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing system dan tail gate system pada pusat distribusinya.kedua system dan tail gate system pada setiap distribusinya . keduan system ini mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim maupun barang di gerai alfamart.

Berikut ini adalah review matakuliah Analisis dan Rancangan Sistem Informasi, yang membahas perancangan data (ERD) dan perancangan proses (DAD ) dari  Sistem Informasi Swalayan.
1)      Hal – hal yang terlibat dalam SI Swalayan :
·         Member
·         Karyawan
·         Supplier
·         Barang
·         Transaksi, meliputi pembelian dan penjualan
         Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan Fungsional yang ada di SI Swalayan :
·         Pengolahan data barang, data karyawan, supplier, member
·         Mencari data barang, karyawan, supplier, member
·         Menghandle transaksi penjualan
·         Menghandle transaksi pembelian
·         Menghasilkan laporan transaksi penjualan dan pembelian
·         Menghasilkan laporan supplier, barang, member, karyawan
·         Mencetak kartu member
·         Mencetak nota


         ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.
ERD dari SI SwalayanTerdapat 4 entitas dan 2 relasi yang terlibat di dalam SI Swalayan :
·         Member
·         Barang
·         Supplier
·         Karyawan
·         Relasi penjualan
·         Relasi pembelian

         Tabel
Tabel dari SI SwalayanTerdapat 6 tabel di dalam SI Swalayan :
·         Tabel member
·         Tabel penjualan
·         Tabel barang
·         Tabel member
·         Tabel supplier
·         Tabel karyawan

3.      Level Manajemen Informasi di Alfamart
Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM dipergunakan untuk keperluan pengendalian manajemen (“management control”).Tugas seorang manajer menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak oleh semua personilnya secara efektif dan efisien.Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer harus mempunyai segala macam informasi tentang segala kegiatan organis-
asi dalam operasinya sehari-hari.Dalam hal inilah SIM dapat berperanan secara nyata untuk membantu manajer.Hal ini disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah, dan menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat.
4.      Karakterisik Informasi
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.
Luas Informasi : karakteristik informasi manjemen bawah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
Frekuensi informasi : Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yg diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajemen tingkat tinggi, frekuensi informasinya h tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
Waktu Informasi : Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yg memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.
Akses Informasi : Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga manajer tingkat atas perlu disediakan akses on line untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
Sumber Informasi : Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan, maka manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah kedua minimarket menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Kedua perusahan ini memkai sistem poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan penerimaan barang. Distribusinya sama- sama menerapkan digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko.Selain itu alfamart menggunakan sistem Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna.
fasilitas pembayaran yang di berikan indomaret hanya debit BCA. Sedangkan fasilitas pembayran yang diberikan alfamart cukup banyak diantaranya adalah BCA debit, mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum.


DAFTAR PUSTAKA

http://trifergaprassetyosim.blogspot.co.id/2009/11/contoh-jenis-level-manajemen.html

1 komentar: