Minggu, 19 Maret 2017

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SWALAYAN "ALFAMART"

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan.Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data).
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sejarah Alfa Mart
Alfamart adalah sebuah brand minimarket peyediaan kebutuhan hidup sehari-hari oleh PT.sumber alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya alfamart,dengan mulainya usaha dagang rokok dan barang –barang konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikanya dijual kepada PT.HM Sampoerna pada tahun 1989.pada tahun 1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%) dimiliki oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara alfindo(keluarga djoko susanto)
PT.Alfa minimart utama(amu) didirikan pada tanggal 27 juli 1999,dengan pemegang saham PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar distrindo sebesar sebesar (49%),PT.Alfa minimart utama(amu) ini kemudian membuka alfa minimart pada tanggal 18 oktober 1999 berlokasi jalan beringin raya,karawaci.tangerang.
Pada tanggal 27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi kepemilikanya sahamnya diPT.Alfa retailindo yang semula (54,40%) dikurangi menjadi(23,4%) disisi lain,perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui alfa.
Pada tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber Alfaria trijaya dengan pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar (70%) dan sigmantara alfindo sebesar (30%) kemudian nama alfa minimart diganti menjadi alfamart pada 1 januari 2003.pada tahun 2005 jumlah gerai alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam 6 tahun semua took berada dipulau jawa.
Awal  tahun 2006 PT.HM sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga struktur kepemilikan menjadi PT. Sigmantara alfindo(60%)dan PT.cakrawala mulia prima(40%) mendapat sertifikat Iso9001:2000 untuk system manajemen mutu”
petengahan 2007 Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama diindonesia yang memperoleh sertifikat Iso 9001:2000 untuk system manajemen mutu.jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar lampung.
Awal 2009 menjadi perusahaan public tgl 15 januari 2009 dibursa efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki pasar bali.

1.      Data yang dibutuhkan bagi Sistem Informasi Alfamart
Data yang dikelola adalah data yang  masuk kedalam subsistem dan sudah dikelola dengan mengunakan system database. Maka dapat mengelola dan membangun dengan suatu usaha menengah yang sedang kami proses dan membuat suatu cabang-cabang di daerah lingkungan sekitar anda,dan perusahan kami mengunakan database basic untuk mengetahui program harga yang diberikan kepada konsumen dan memberikan pelayanan kebutuhan sehari –hari yang baik dalam menangani sebuah pelayanan konsumen yang ada diusaha kami(alfamart) ini.
Didalam system informasi yang digunakan dalam hal system informasi keuangan dengan guna untuk menyelengarakan dan mengelolah suatu keuangan dalam perusahaan.sedangkan dalam pembelanjaan kasir perusahaan kami mengunakan pemograman database untuk mengetahui kode dan harga yang perusahan kami jual.



2.      System informasi perusahaaan
Lajunya pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi lebih dari 40 transaksi struk perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh system teritegrasi pada setiap poin of sales(POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan penerimaan barang.tehnologi di pos kasir dirancang sudah memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan.
Untuk mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir,alfamart menggunakan pemandaian scanner barcode,pembayaran pun kini memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menggunakan bca debit,mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum.
Dalam diadakan distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing system dan tail gate system pada pusat distribusinya.kedua system dan tail gate system pada setiap distribusinya . keduan system ini mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim maupun barang di gerai alfamart.

Berikut ini adalah review matakuliah Analisis dan Rancangan Sistem Informasi, yang membahas perancangan data (ERD) dan perancangan proses (DAD ) dari  Sistem Informasi Swalayan.
1)      Hal – hal yang terlibat dalam SI Swalayan :
·         Member
·         Karyawan
·         Supplier
·         Barang
·         Transaksi, meliputi pembelian dan penjualan
         Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan Fungsional yang ada di SI Swalayan :
·         Pengolahan data barang, data karyawan, supplier, member
·         Mencari data barang, karyawan, supplier, member
·         Menghandle transaksi penjualan
·         Menghandle transaksi pembelian
·         Menghasilkan laporan transaksi penjualan dan pembelian
·         Menghasilkan laporan supplier, barang, member, karyawan
·         Mencetak kartu member
·         Mencetak nota


         ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.
ERD dari SI SwalayanTerdapat 4 entitas dan 2 relasi yang terlibat di dalam SI Swalayan :
·         Member
·         Barang
·         Supplier
·         Karyawan
·         Relasi penjualan
·         Relasi pembelian

         Tabel
Tabel dari SI SwalayanTerdapat 6 tabel di dalam SI Swalayan :
·         Tabel member
·         Tabel penjualan
·         Tabel barang
·         Tabel member
·         Tabel supplier
·         Tabel karyawan

3.      Level Manajemen Informasi di Alfamart
Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM dipergunakan untuk keperluan pengendalian manajemen (“management control”).Tugas seorang manajer menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak oleh semua personilnya secara efektif dan efisien.Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer harus mempunyai segala macam informasi tentang segala kegiatan organis-
asi dalam operasinya sehari-hari.Dalam hal inilah SIM dapat berperanan secara nyata untuk membantu manajer.Hal ini disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah, dan menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat.
4.      Karakterisik Informasi
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.
Luas Informasi : karakteristik informasi manjemen bawah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
Frekuensi informasi : Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yg diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajemen tingkat tinggi, frekuensi informasinya h tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
Waktu Informasi : Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yg memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.
Akses Informasi : Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga manajer tingkat atas perlu disediakan akses on line untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
Sumber Informasi : Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan, maka manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah kedua minimarket menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Kedua perusahan ini memkai sistem poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan penerimaan barang. Distribusinya sama- sama menerapkan digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko.Selain itu alfamart menggunakan sistem Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna.
fasilitas pembayaran yang di berikan indomaret hanya debit BCA. Sedangkan fasilitas pembayran yang diberikan alfamart cukup banyak diantaranya adalah BCA debit, mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum.


DAFTAR PUSTAKA

http://trifergaprassetyosim.blogspot.co.id/2009/11/contoh-jenis-level-manajemen.html

Senin, 20 Juni 2016

KESIMPULAN SESUDAH UTS

PENGARUH BUDAYA ATAS PERILAKU ORGANISASI
Kesimpulan:
Masyarakat terdiri dari manusia dan budayanya. Para ahli antropologi sering kali menggunakan istilah sociocultural. Mereka berpendapat bahwa budaya suatu bangsa dipelajari, diyakini bersama, dan bahwa budaya tersebut mendefinisikan batasan untuk berbagai kelompok yang berbeda dan berbagai aspek budaya nasional, oleh karena itu, budaya nasional merupakan suatu gabungan total dari keyakinan, ritual, peraturan, adat, artifak, dan institusi yang menentukan ciri populasi tersebut. Nilai, norma, adat, dan ritual budaya tidak muncul begitu saja, tetapi berkembang melalui evolusi dan dipengaruhi oleh politik, agama, bahasa dan aspek budaya yang lain. Individu dan kelompok dalam masyarakat memainkan suatu peran dalam perjalanan yang ditempuh oleh budaya selama beberapa waktu.
Budaya dan sub-budaya suatu bangsa mempengaruhi bagaimana transaksi organisasi dilakukan. Pengetahuan, rasa hormat, rasa fleksibilitas dalam mengikuti perbedaan budaya nasional telah menjadi factor penting untuk dipertimbangkan oleh manajer dalam rencana yang mereka buat. Belajar bekerjasama dalam sebuah dunia yang dipengaruhi oleh perbedaan budaya nasional menjadi persyaratan utama manajemen yang efektif. Manajemen perlu memahami budaya nasional dan berbagai karakteristik budaya organisasi.
Budaya sangat berpengaruh sekali terhadap perilaku dalam sebuah organisasi. Karena budaya organisasi melibatkan ekspektasi, nilai, dan sikap bersama yang dapat memberikan pengaruh pada individu, kelompok, dan proses organisasi. Budaya organisasi juga sebagai perspektif untuk memahami perilaku individu dan kelompok dalam suatu organisasi.

MENGELOLA KONFLIK DAN STRES
Kesimpulan:
Stres dan konflik merupakan sebuah cerminan perilaku individu dan kelompok yang dapat mempengaruhi perilaku organisasi secara keseluruhan. Perilaku organisasi mendasarkan diri terhadap apa yang dilakukan orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kinerja dari organisasi, dan menyangkut pula mengenai aspek-aspek tingkah laku anggota dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Organisasi dapat memberikan pengaruh pada anggota dalam organisasi, sebaliknya mereka bisa mempengaruhi organisasi.
Stress merupakan perilaku individu yang dapat menimpa siapapun dalam organisasi. Stres yang berkepanjangan dan tidak ditangani segera, akan memunculkan konflik antar individu atau kelompok dalam organisasi yang akan menurunkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Konflik dan stress adalah dua hal yang beriringan dalam perilaku organisasi. Keduanya memiliki pengaruh yang baik atau positif dan juga pengaruh buruk atau negatif. Dan keduanya merupakan perkara yang tidak bisa dihindari dalam dinamika organisasi. Untuk menghadapi konflik dan stress adalah positif thinking dan selalu terbuka pada setiap perubahan. Dengan demikian sikap positif terhadap konflik dan persepsi baik tentang stress mmenjadi keniscayaan dalam mengokohkan diri dan mematangkan organisasi.

PERSEPSI DAN KOMUNITAS
Kesimpulan:
Dua istilah persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna memahami ilmu perilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang lain. Dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat jika penyampai informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima informasi menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
            Jika dalam proses penyampaian informasi tidak patut dan terjadi distorsi, maka komunikasi semacam ini dapat dikatakan komunikasi yang tidak efektif atau mengalami kegagalan. Kegagalan berkomunikasi bisa terjadi karena banyak hambatan-hambatan. Salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda.
            Dalam persepsi yang amat menarik dibicarakan adalah proses pemilihan persepsi, yakni suatu proses bagaimana seseorang bisa tertarik pada suatu objek sehingga menimbulkan adanya suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun faktor penyebab bagaimana seseorang tertarik pada objek tersebut dapat dikelompokkan atas dua hal yakni faktor dari luar diri seseorang dan faktor dari dalam diri sendiri. Faktor dari luar misalnya karena intensitas, ukuran, kontras, pengulangan, gerakan, dan objek tersebut baru atau sudah dikenal. Adapun faktor dari dalam terdiri dari proses pemahamam atau learning, motivasi, dan kepribadian seseorang.
            Istilah lain lagi yang amat berhubungan dengan persepsi adalah komunikasi. Banyak pengertian yang dikemukakan tentang komunikasi ini, tetapi ada tiga aspek penting yang merupakan kontinum dibahas dalam buku ini. Tiga aspek tersebut adalah informasi, proses komunikasi dalam suatu organisasi, dan komunikasi antar orang. Mengenai informasi ada tiga hal penting yang dikemukakan dalam bab ini sehingga dapat memberikan pengertian tentang sifat hakekatnya. Tiga hal itu antara lain kelebihan, pengertian, dan umpan balik. Dengan demikian jika suatu informasi yang dikomunikasikan itu berlebihan akan menimbulkan beberapa reaksi, misalnya orang-orang berkomunikasi gagal memperhitungkan dengan tepat informasi yang diterimanya, banyak membuat kesalahan, menumpuk pekerjaan, penyaringan informasi, mengerti hanya garis besarnya saja, melempar tugas ke orang lain, dan menghindar dengan sengaja informasi yang datang. Adapun sifat lain dari informasi adalah pengertian dan umpan balik. Penerimaan dan pemahaman penerima informasi akan mempengaruhi pengertian ini, demikian pula umpan balik dari informasi tersebut

KEKUASAAN DAN POLITIK
Kesimpulan:
Kekuasaan merupakan kapasitas seseorang, tim, atau organisasi untuk mempengaruhi pihak lain bukan merupakan tindakan mengubah pola, sikap dan perilaku orang lain melainkan hanya potensi untuk melakukan hal seperti itu. 
Sopiah ( 2008 ). Tori Strategic Contigency : event or activity of crucial importance to completing a project or accomplishinga goal. Dicetuskan oleh Hickson dan Hinnings.
Model ini menyatakan bahwa kekuasaan bagian (subunit power) atas bagian lain ditentukan oleh kemampuan. Menurut Tosi, Rizzo, dan Carrol (1990), ada lima tipe kekuasaan, yaitu: Legitimate Power, Reward Power, Coercive Power, Expert Power.
Menurut Stephen robins ada 2 Jenis  kekuasaan yaitu: Kekuasaan posisi
 (position power) dan Kekuasaan pribadi (personal power), informasi dan kekuasaan terbagi atas substitutability, sentralisasi, dan visibility.  
Dhal (1957) menyatakan politik adalah aktifitas untuk mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan kekuasaan dan sumber-sumber lannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan dalam situasi dimana adanya ketidakpastian atau adanya ketidaksepakatan tentang suatu pilihanEtika dalam politik keorganisasian yaitu : Sifat Utilarian ( Berguna bagi semua kalangan), Menghormati hak-hak individu, Menghargai persamaan hukum. Jenis-jenis kegiatan politik dalam organisasi yaitu : Menyerang atau menutup mata, terhadap pihak lain, Selektif dalam mendistribusikan informasi, Membentuk koalisi,Managing Impressions.
Sopiah ( 2008 ),
Kekuasaan politik dapat dirumuskan sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu menguntungkan dirinya, kelompoknya ataupun masyarakat pada umumnya.

SISTEM ORGANISASI
Kesimpulan:
a)      Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang memiliki satu tujuan.
b)      Elemen yang tidak memiliki manfaat atau tidak memberikan keuntungan bagi elemen yang lain, maka elemen tersebut bukan merupakan bagian dari sistem.
c)      Setiap sistem harus memiliki tujuan. Tanpa adanya tujuan dari sistem tersebut, maka sistem menjadi tak terarah atau tidak terkendali.
d)     Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.
e)      Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f)       Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
a.       Spesialisasi kegiatan
b.      Koordinasi kegiatan
c.       Standarisasi kegiatan
d.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
e.       Ukuran satuan kerja

Minggu, 19 Juni 2016

PROFIL PEMIMPIN

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut pandang dan sifat-sifat dasar   yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:
a.    Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, adalah:
1.      Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2.      Kemampuan mengarahkan atau  memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3.      Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b.    Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu:
1.        Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan.
2.      Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.

3.    Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang M. Amirin, 1983:15). 

FUNGSI KEPEMIMPINAN

FUNGSI KEPEMIMPINAN
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
2. Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3. Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung sesuai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana.
5. Fungsi mengambil keputusan

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Tetapi seorang pemimpin harus berani mengambil keputusuan demi tercapainya tujuan yang telah di tetapkan dalam rencana.  Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.

Minggu, 20 Maret 2016

Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN
Pendahuluan
Dalam setiap kelompok, group atau organisasi, kepemimpinan merupakan  salah satu faktor yang penting. Kepemimpinan yang ada akan mempengaruhi kelompok di dalam mencapai tujuan. Cara seseorang memimpin dapat membawa kelompok atau organisasi tersebut ke arah keberhasilan atau ketidak berhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
          Beberapa pengertian dalam kepemimpinan :
1.     Pemimpin adalah seorang yang dapat  mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
2.     Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan bertanggungjawab atas kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.     Kepala adalah seorang yang mengepalai suatu kelompok atau unit untuk memimpin kelompok/unit mencapai tujuan.
4.     Kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kepemimpinan berkaitan dengan keterlibatan orang lain atau sekelompok orang dalam kegaitan mencapai tujuan dan terdapat faktor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain bersedia digerakkan atau dipengaruhi untuk mencapai tujuan dengan adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber daya, baik tenaga, dana, waktu dan lain sebagainya.
       
Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah :
1.     Fungsi perencanaan ; seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya tujuan organisasi.
2.     Fungsi memandang ke depan ; seorang pemimpin  yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan.
3.     Fungsi pengembangan loyalitas ; pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam organisasi.
4.     Fungsi pengawasan ; pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
5.     Fungsi mengambil keputusan ; pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil keputusan.
6.     Fungsi pemeliharaan ; fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk kelangsungannya.
       Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi. Pemimpin juga perlu memberikan penghargaan, pujian, hadiah dan semacamnya kepada anak buah yang berprestasi, untuk menjalankan fungsi ini.
7.     Fungsi menjalankan tugas ; pemimpin harus konsisten menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tipe kepemimpinan:
·Kepemimpinan diktatoris ; Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.
·Kepemimpinan otokratis ; Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada pimpnan.
·Kepemimpinan demokratis ; Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan pengambilan keputusan.
·Kepemimpinan laisez-faire ; Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan keputusannya
Tipe yang manakah kita?
Apakah kita boleh memilih tipe kepemimpinan?
Untuk mengembangkan atau memilih tipe kepemimpinan yang efektif, maka pahamilah bagaimana orang lain memandang gaya kepemimpinan kita sekarang. Bertanyalah pada orang-orang yang pernah bekerja sama dengan kita, bagaimana tindakan kita sebagai seorang pemimpin.
Apakah kita dapat menjadi pemimpin yang baik?

Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Hanya diperlukan sedikit kegigihan untuk belajar. Yang pasti kita harus mempunyai rasa percaya diri dan memberikan komitmen untuk membuat perubahan untuk pengembangan organisasi. Tidak harus menunggu kita ditugaskan memimpin program yang besar. Bahkan projek atau kegiatan kecilpun dapat menjadi sarana untuk belajar menjadi pemimpin yang baik, misalnya ketika menjadi koordinator kegiatan bulanan pelayanan perawatan keluarga di panti jompo, memimpin rapat, menjadi pelatih, menjadi koordinator buletin PMI.