PENGARUH BUDAYA ATAS PERILAKU
ORGANISASI
Kesimpulan:
Masyarakat terdiri dari manusia dan budayanya. Para
ahli antropologi sering kali menggunakan istilah sociocultural. Mereka
berpendapat bahwa budaya suatu bangsa dipelajari, diyakini bersama, dan bahwa budaya
tersebut mendefinisikan batasan untuk berbagai kelompok yang berbeda dan
berbagai aspek budaya nasional, oleh karena itu, budaya nasional merupakan
suatu gabungan total dari keyakinan, ritual, peraturan, adat, artifak, dan
institusi yang menentukan ciri populasi tersebut. Nilai, norma, adat, dan
ritual budaya tidak muncul begitu saja, tetapi berkembang melalui evolusi dan
dipengaruhi oleh politik, agama, bahasa dan aspek budaya yang lain. Individu
dan kelompok dalam masyarakat memainkan suatu peran dalam perjalanan yang
ditempuh oleh budaya selama beberapa waktu.
Budaya dan sub-budaya suatu bangsa mempengaruhi
bagaimana transaksi organisasi dilakukan. Pengetahuan, rasa hormat, rasa
fleksibilitas dalam mengikuti perbedaan budaya nasional telah menjadi factor
penting untuk dipertimbangkan oleh manajer dalam rencana yang mereka buat.
Belajar bekerjasama dalam sebuah dunia yang dipengaruhi oleh perbedaan budaya
nasional menjadi persyaratan utama manajemen yang efektif. Manajemen perlu
memahami budaya nasional dan berbagai karakteristik budaya organisasi.
Budaya sangat berpengaruh sekali terhadap perilaku
dalam sebuah organisasi. Karena budaya organisasi melibatkan ekspektasi, nilai,
dan sikap bersama yang dapat memberikan pengaruh pada individu, kelompok, dan
proses organisasi. Budaya organisasi juga sebagai perspektif untuk memahami
perilaku individu dan kelompok dalam suatu organisasi.
MENGELOLA KONFLIK DAN STRES
Kesimpulan:
Stres dan konflik merupakan sebuah cerminan
perilaku individu dan kelompok yang dapat mempengaruhi perilaku organisasi
secara keseluruhan. Perilaku organisasi mendasarkan diri terhadap apa yang
dilakukan orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku tersebut
mempengaruhi kinerja dari organisasi, dan menyangkut pula mengenai aspek-aspek
tingkah laku anggota dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Organisasi
dapat memberikan pengaruh pada anggota dalam organisasi, sebaliknya mereka bisa
mempengaruhi organisasi.
Stress merupakan perilaku individu yang dapat
menimpa siapapun dalam organisasi. Stres yang berkepanjangan dan tidak
ditangani segera, akan memunculkan konflik antar individu atau kelompok dalam
organisasi yang akan menurunkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Konflik dan stress adalah dua hal yang beriringan dalam perilaku organisasi. Keduanya memiliki pengaruh yang baik atau positif dan juga pengaruh buruk atau negatif. Dan keduanya merupakan perkara yang tidak bisa dihindari dalam dinamika organisasi. Untuk menghadapi konflik dan stress adalah positif thinking dan selalu terbuka pada setiap perubahan. Dengan demikian sikap positif terhadap konflik dan persepsi baik tentang stress mmenjadi keniscayaan dalam mengokohkan diri dan mematangkan organisasi.
Konflik dan stress adalah dua hal yang beriringan dalam perilaku organisasi. Keduanya memiliki pengaruh yang baik atau positif dan juga pengaruh buruk atau negatif. Dan keduanya merupakan perkara yang tidak bisa dihindari dalam dinamika organisasi. Untuk menghadapi konflik dan stress adalah positif thinking dan selalu terbuka pada setiap perubahan. Dengan demikian sikap positif terhadap konflik dan persepsi baik tentang stress mmenjadi keniscayaan dalam mengokohkan diri dan mematangkan organisasi.
PERSEPSI
DAN KOMUNITAS
Kesimpulan:
Dua istilah persepsi
dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna memahami ilmu
perilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan informasi
kepada orang lain. Dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat jika
penyampai informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima informasi
menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
Jika
dalam proses penyampaian informasi tidak patut dan terjadi distorsi, maka
komunikasi semacam ini dapat dikatakan komunikasi yang tidak efektif atau mengalami
kegagalan. Kegagalan berkomunikasi bisa terjadi karena banyak
hambatan-hambatan. Salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang
terlibat didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda.
Dalam
persepsi yang amat menarik dibicarakan adalah proses pemilihan persepsi, yakni
suatu proses bagaimana seseorang bisa tertarik pada suatu objek sehingga
menimbulkan adanya suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun faktor
penyebab bagaimana seseorang tertarik pada objek tersebut dapat dikelompokkan
atas dua hal yakni faktor dari luar diri seseorang dan faktor dari dalam diri
sendiri. Faktor dari luar misalnya karena intensitas, ukuran, kontras,
pengulangan, gerakan, dan objek tersebut baru atau sudah dikenal. Adapun faktor
dari dalam terdiri dari proses pemahamam atau learning, motivasi, dan
kepribadian seseorang.
Istilah
lain lagi yang amat berhubungan dengan persepsi adalah komunikasi. Banyak
pengertian yang dikemukakan tentang komunikasi ini, tetapi ada tiga aspek
penting yang merupakan kontinum dibahas dalam buku ini. Tiga aspek tersebut
adalah informasi, proses komunikasi dalam suatu organisasi, dan komunikasi
antar orang. Mengenai informasi ada tiga hal penting yang dikemukakan dalam bab
ini sehingga dapat memberikan pengertian tentang sifat hakekatnya. Tiga hal itu
antara lain kelebihan, pengertian, dan umpan balik. Dengan demikian jika suatu
informasi yang dikomunikasikan itu berlebihan akan menimbulkan beberapa reaksi,
misalnya orang-orang berkomunikasi gagal memperhitungkan dengan tepat informasi
yang diterimanya, banyak membuat kesalahan, menumpuk pekerjaan, penyaringan
informasi, mengerti hanya garis besarnya saja, melempar tugas ke orang lain,
dan menghindar dengan sengaja informasi yang datang. Adapun sifat lain dari
informasi adalah pengertian dan umpan balik. Penerimaan dan pemahaman penerima
informasi akan mempengaruhi pengertian ini, demikian pula umpan balik dari
informasi tersebut
KEKUASAAN
DAN POLITIK
Kesimpulan:
Kekuasaan merupakan
kapasitas seseorang, tim, atau organisasi untuk mempengaruhi pihak lain bukan
merupakan tindakan mengubah pola, sikap dan perilaku orang lain melainkan hanya
potensi untuk melakukan hal seperti itu.
Sopiah ( 2008
). Tori Strategic Contigency : event or activity of
crucial importance to completing a project or accomplishinga
goal. Dicetuskan oleh Hickson dan Hinnings.
Model ini menyatakan bahwa kekuasaan
bagian (subunit power) atas bagian lain ditentukan
oleh kemampuan. Menurut Tosi,
Rizzo, dan Carrol (1990), ada lima tipe kekuasaan, yaitu: Legitimate
Power, Reward Power, Coercive Power, Expert Power.
Menurut Stephen robins ada
2 Jenis kekuasaan yaitu: Kekuasaan posisi
(position
power) dan Kekuasaan pribadi (personal power), informasi dan
kekuasaan terbagi atas substitutability, sentralisasi, dan
visibility.
Dhal (1957) menyatakan politik adalah
aktifitas untuk mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan kekuasaan
dan sumber-sumber lannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan dalam situasi
dimana adanya ketidakpastian atau adanya ketidaksepakatan tentang suatu pilihan. Etika dalam politik keorganisasian
yaitu : Sifat Utilarian ( Berguna bagi semua kalangan), Menghormati hak-hak
individu, Menghargai persamaan hukum. Jenis-jenis kegiatan politik dalam
organisasi yaitu : Menyerang atau menutup mata, terhadap pihak
lain, Selektif dalam mendistribusikan informasi, Membentuk
koalisi,Managing Impressions.
Sopiah ( 2008 ),
Kekuasaan politik dapat dirumuskan
sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses
pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu
menguntungkan dirinya, kelompoknya ataupun masyarakat pada umumnya.
SISTEM
ORGANISASI
Kesimpulan:
a) Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan
yang memiliki satu tujuan.
b) Elemen yang tidak memiliki manfaat atau tidak memberikan
keuntungan bagi elemen yang lain, maka elemen tersebut bukan merupakan bagian
dari sistem.
c) Setiap sistem harus memiliki tujuan. Tanpa adanya tujuan dari
sistem tersebut, maka sistem menjadi tak terarah atau tidak terkendali.
d) Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern.
e) Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
f) Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
a. Spesialisasi kegiatan
b. Koordinasi kegiatan
c. Standarisasi kegiatan
d. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
e. Ukuran satuan kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar